Iskol mendampingi pelaku pertanian organik dimasa pandemi covid-19
Saat ini, jaminan makanan sehat dan bebas dari bahan berbahaya seperti pestisida kimia dan pupuk kimia menjadi sangat menarik perhatian masyarakat Indonesia. Hal ini di dorong atas kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan imunitas tubuh di masa pandemi dengan makanan sehat. Makanan organik menjadi pilihan para masyarakat atau konsumen sekarang ini.
Di tengah masa pandemi COVID-19, tidak menyurutkan semangat ISKOL untuk turut membantu kebutuhan para pihak dan produsen seperti kelompok tani, pendamping pertanian, dinas terkait untuk memberikan pemahaman standar organik dan hal-hal yang perlu dipersiapkan menuju sertifikasi organik. Kami berinisiatif menyelenggarakan pelatihan serta pendampingan secara jarak jauh atau remote.
ISKOL melakukan pelatihan secara remote [on-line] menggunakan aplikasi teleconference agar dapat terlaksanannya pelatihan dan pendampingan secara optimal walaupun tidak bertatap muka secara langsung. Pelatihan secara remote juga tidak lupa memperhatikan protokol kesehatan dari pemerintah. ISKOL melakukan pendampingan secara remote kepada kelompok tani Sari Alam binaan LPEM BAZNAS pada bulan April 2020 dalam rangka mempersiapkan persyaratan sertifikasi organik nasional.
ISKOL juga menyelenggarakan pelatihan reguler tahunan secara remote selama masa pandemi. Salah satu pelatihan reguler ISKOL yaitu Pelatihan Sistem Manajemen Internal [SMI] Program Sertifikasi Organik dilakukan secara remote pada bulan Juli 2020. Peserta pelatihan SMI kali ini diikuti dari Kementerian Pertanian yaitu perwakilan dari Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, pendamping lapangan Dinas Pertanian dan kelompok tani dari 9 provinsi mulai dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan hingga Nusa Tenggara Timur.
Pelatihan SMI remote kali ini dihadiri oleh Ir. Gatut Sumbogodjati, MM sebagai Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, beliau memberikan sambutan pembuka pelatihan dan dihadiri oleh Tiurmauli Silalahi, SP, MM sebagai kepala Seksi Standardisasi Mutu