Iskol melakukan pendampingan Sertifikasi Organik di NTB, Sumatera Utara, Jawa tengah dan DIY
Tahun 2022 ini, I-Skol Agridaya Internasional [ISKOL] telah melaksanakan kegiatan pendampingan menuju sertifikasi organik kepada kelompok tani di 4 provinsi Indonesia. Kegiatan tersebut terdiri beberapa tahapan yaitu Pelatihan, Pendampingan dan Pre-assement. Pada bulan Maret – April 2022, Fasilitator ISKOL telah melakukan kegiatan ini di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lombok utara dan Lombok Barat. Kelompok Tani Sebak Lestari di Lombok utara berbudidaya komoditas kopi robusta dengan pengelolaan tanpa kimia. Walaupun jumlah anggota petani organik di kelompok tidak banyak tetapi para anggota kelompok tani tetap semangat dalam menjalankan kegiatan.
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Utara berharap program pertanian organik dapat berkelanjutan dan kelompok tani Sebak Lestari dapat melanjutkan kegiatan secara mandiri sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan kelompok tani Sebak Lestari untuk kedepannya. Selain Kelompok Tani Sebak Lestari, kegiatan pendampingan menuju sertifikasi organik dilakukan juga di Kelompok Tani LBS yang berada di Lombok Barat. Kelompok tani LBS mengelola komoditas Aren dan produk yang dihasilkan adalah gula semut. Bapak Abdul Hadi sebagai Manager Internal Control System [ICS] telah memasarkan produknya ke beberapa toko oleh-oleh hingga Hotel sekitar kota Mataram.
Di Provinsi Sumatera Utara, ISKOL melaksanakan pendampingan menuju sertifikasi organik di kelompok tani [KT] Mekar Sari Perkebunan tepatnya di Kecamatan Sipirok – Tapanuli Selatan. Anggota petani organik harus terdaftar dalam formulir AFL (Approved Farmer List) yang selalu di update dan dimonitoring oleh ICS kelompok tani Mekar Sari Perkebunan, rencana dari mereka akan melakukan sertifikasi organik untuk kopi jenis Arabika. Menurut Bapak Munjalin Manager ICS KT Mekar Sari Perkebunan, kopi jenis arabika sangat baik dikembangkan di daerah Sipirok khususnya dataran tinggi, karena hasil buahnya baik dan rasa kopi yang memiliki ciri khas.
Pelatihan Organik dilaksanakan oleh kelompok mengacu kepada standar SNI [Indonesia] dan ekspor [EU dan Amerika]. Fasilitator ISKOL yaitu Andhini dan Dewi melakukan pelatihan kepada anggota dan pengurus ICS KT Mekar Sari Perkebunan agar mereka memahami standar organik dan dapat mempersiapkan dokumen ICS dan persyaratan lembaga sertifikasi organik. Fasilitator kami terjun bersama petani ke kebun kopi untuk melakukan inspeksi internal dan verifikasi kondisi lahan sesuai dengan organik.
Gambar 3. Kegiatan Pelatihan Standar Pertanian organik dan Inspeksi Internal oleh ICS di KT Mekar Sari Perkebunan, Sipirok, Tapanuli Selatan – Sumatera Utara
Di Provinsi Jawa Tengah, ISKOL melakukan persiapan sertifikasi di tiga kelompok Tani, yaitu : KT Karya Utama Bageng – Pati, KT Ngudi Rukun – Klaten dan KT Sepet Harum II – Batang. Komoditas yang yang akan di sertifikasi merupakan kopi. Tiga kelompok tani ini sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan pendampingan menuju sertifikasi organik. Mereka mengharapkan produk mereka bisa lolos untuk sertifikasi organik. Selain itu, tiga kelompok ini memiliki potensi produksi kopi yang cukup besar.
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, ISKOL melakukan fasilitasi 2 kelompok tani, yaitu : KT Sido Dadi Gumawang Putat, Patuk – Gunungkidul dan KT Taman Majo Mojolegi, Karangtengah, Imogiri – Bantul. Komoditas Kakao yang akan disertifikasi di KT Sido Dadi – Gunungkidul, anggota kelompok tani yang sebagian besar perempuan semangat melakukan kegiatan pelatihan dan inspeksi lahan dengan didampingi oleh pendamping lapang dari Dinas pertanian. KT Taman Majo – Bantul mendaftarkan komoditas Jambu mete untuk disertifikasi. Rifa Rusiva merupakan Fasilitator dari PT. I-skol Agridaya yang melakukan kegiatan pelatihan di Kelompok Tani tersebut. Menurut Rifa, anggota kelompok tani memiliki semangat yang cukup baik dan berharap lolos dalam sertifikasi organik.
